Rabu, 24 Februari 2016

Seni Rupa (seni rupa murni & seni rupa terapan) Seni Budaya





Seni Rupa merupakan salah satu cabang Seni yang bentuk atau wujudnya terdiri dari unsur – unsur rupa yang berupa bidang, garis, tekstrur, bentuk, ruang, dan warna. Unsur – unsur rupa tersebut disusun dengan sedemikian rupa ke dalam sebuah pola tertentu.
      A.         Jika ditinjau dari segi fungsinya, seni rupa terbagi menjadi Seni Rupa Murni (fine art) dan Seni Rupa Terapan (applied art).

1.     seni rupa murni (fine art)
seni rupa murni (fine art) merupakan cabang dari karya seni rupa yang dibuat dengan mengendepankan unsure estetika saja dan hanya digunakan sebagai pemuas akan kebutuhan artistic. Orang yang menciptakan karya seni rupa murni pada dasarnya hanya berfungsi sebagai sebagai media untuk mengekspresikan cita rasa estetik dan lebih mengutamakan kebebasan berekspresi.
Macam-Macam Seni Rupa Murni
A.   Seni Lukis
B.    Seni Grafis
C.    Seni Fotografi
D.   Seni Koreografi
E.    Seni Film






                                                               (CONTOH SENI RUPA TERAPAN)   

2.    seni rupa terapan (applied art)
seni rupa terapan (applied art) merupakan cabang dari karya seni rupa yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam proses pembuatan karya seni rupa terapan lebih sulit dibandingkan dengan karya seni rupa murni. Hal itu dikarenakan, jika membuat karya seni rupa murni lebih bebas dibandngkan dengan membuat karya sini terapan yang lebih memperhitungkan fungsinya
Macam-Macam Seni Rupa Terapan
A.    Seni Rupa Arsitektur
B.     Seni Rupa Ilustrasi
C.     Seni Rupa Kriya
D.    Seni Rupa Grafis
E.     Seni Rupa Dekorasi



                                   

(CONTOH SENI RUPA TERAPAN)   

       *         jika ditinjau dari segi bentuk dan wujudnya, yaitu Seni Rupa 3 Dimensi dan Seni Rupa 3  Dimensi.

1.     Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Karya Seni Rupa 2 Dimensi merupakan karya seni rupa yang hanya mempunyai dimensi panjang dan lebar saja atau karya seni yang hanya dapat dilihat dari satu arah sudut pandang saja.
Contohnya : Seni Grafis, Seni Lukis, Seni Ilustrasi, dll



Contoh seni rupa 2 dimensi

2.    Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Karya Seni Rupa 3 Dimensi merupakan karya seni rupa yang mempunyai dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang mempunyai volume dan ruang.
Contohnya : Seni Patung, Seni Arsitektur, Seni Kriya, dll.


Contoh seni rupa 3 dimensi


Selasa, 23 Februari 2016

Hukum Newton


Hukum Newton 

     Hukum Newton.. Pasti kalian para pelajar fisika tidak asing dengan ini, tapi untuk menambah pengetahuan tentang fisika mari kita ulas bersama. Sebenarnya kalau mengulas tentang topik ini, dimana saja kamu pasti menemukan contoh tentang Hukum Newton

     Hukum Newton ini dikemukakan oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1687, hukum ini ada kaitannya dengan kehidupan dimuka bumi ini, terutama dengan gerak. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad lamanya. Dari hasil pengamatannya, Newton merumuskan 3 hukum mengenai gaya dan gerak yaitu,

    1.      HUKUM I NEWTON
    2.      HUKUM II NEWTON
    3.      HUKUM III NEWTON
Mari kita bahas satu per satu dari ketiga hukum tersebut


HUKUM I NEWTON              


Sebuah benda terus dalam terus dalam keadaan diam atau terus bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar yang memaksa benda tersebut mengubah keadaannya


     Pernyataan tersebut dikenal sebagai bunyi hukum I Newton. Hukum ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda tersebut konstan.

     Menurut hukum I Newton suatu benda cederung mempertahankan keadaan awalnya dimana benda diam akan tetap diam dan benda bergerak akan tetap bergerak, oleh karena itu hukum I Newton juga disebut hukum inersia atau hukum kelembaman. Secara matematis, Hukum I newton dituliskan sebagai berikut.

ƩF = 0
Keterangan
ƩF = resultan gaya yang bekerja pada benda (N)

          Contoh sederhana dari Hukum I Newton adalah;
     -          Pada saat kamu duduk di dalam mobil yang sedang melaju kencang dan tiba – tiba di rem secara mendadak, maka badan kamu akan cenderung terdorong kedepan dan berlawanan arah dengan gaya pengereman yang arahnya ke belakang


HUKUM II NEWTON

Hukum  II Newton dapat dinyatakan sebagai berikut.


Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik massa benda

     Hukum II Newton dapat juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu. Hukum II Newton dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
F  = resultan gaya (N)
m = massa benda (kg)
a  = percepatan benda (N/kg)
          Contoh sederhana dari Hukum II Newton adalah;
     -          Pemain sepak bola yang menendang bola yang sedang menuju arahnya atau bola yang diam kemudian ditendang maka bola akan bergerak
     -       Andong yang diam kemudian ditarik oleh kuda maka andong akan bergerak dengan percepatan tertentu.

HUKUM III NEWTON

Jika kamu memberikan gaya pada suatu benda (gaya aksi), kamu akan mendapatkan gaya yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan (gaya reaksi) dengan gaya yang kamu berikan

     Hukum III Newton dapat dinyatakan bahwa semua gaya adalah interaksi antara benda-benda yang berbeda, maka tidak ada gaya yang bekerja hanya pada satu benda. Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, benda B secara bersamaan akan mengerjakan gaya dengan besar yang sama pada benda A dan kedua gaya segaris.

Secara sederhananya, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda, dan tidak pernah hanya pada sebuah benda. Jadi untuk setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan. Atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya.

Pernyataan Hukum III Newton dapat dirumuskan..

Faksi = -Freaksi

          Contoh sederhana dari Hukum III Newton adalah;
    -          Tangan akan terasa sakit saat memukul tembok, karena tembok memberikan gaya reaksi yang menyebabkan tangan terasa sakit
   -          Penyelam yang mendorang air kebelakang (gaya aksi) sehingga badan penyelam terdorong kedepan sebagai gaya reaksi
    -              Pada saat mendayung perahu kita memberikan gaya aksi pada air kea rah belakang dan air akan memberikan gaya reaksi dengan mendorong perahu ke depan

Sabtu, 20 Februari 2016

Besaran Fisika ( Besaran Pokok & Besaran Turunan ) || Ilmu Pengetahuan Alam kelas 7



Besaran Fisika

     Besaran dapat didefisinikan sebagai sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka atau nilai yang memiliki satuan. Satuan adalah pembanding dalam suatu pengukuran. Besaran fisika dikelompokan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

     1.     Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang dipakai untuk menentukan besaran – besaran yang lain. Besaran pokok dan satuannya menurut International Systems of Units atau satuan Sistem Internasional (SI) dapat dilihat pada tabel di bawah ini!
Tabel Besaran Pokok dan Satuannya
Besaran
Satuan
Lambang Satuan
Panjang
Meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Detik
S
Kuat arus listrik
Ampere
A
Suhu
Kelvin
K
Jumlah zat
Mol
Mol
Intensitas Cahaya
kandela
Cd

     2.    Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran poko. Contoh besaran yurunan dan satuannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini!
Tabel Besaran Satuan dan Satuannya
No.
Besaran Turunan
Penjabaran dari
Besaran Pokok
Satuan sistem MKS
1
Luas
L = panjang x lebar
2
Volume
V = panjang x lebar x tinggi
3
Massa jenis
p = massa : volume
kg/m³
4
Kecepatan
v = perpindahan ; waktu
m/s
5
Percepatan
a = kecepatan ; waktu
m/s²
6
Gaya
F = massa x percepatan
newton (N) = kg . m/s²
7
Usaha
W = gaya x perpindahan
joule (J) = kg . m²/s²
8
Daya
P = usaha : waktu
watt (W) = kg . m²/s³
9
Tekanan
P = gaya : luas
Ppascal (Pa) = N/m²


Note : masih banyak contoh besaran turunan
Sumber : buku “-bahan ajar- Wajar Ipa Terpadu (KTSP) untuk SMP/MTs kelas VII semester I”